Minggu, 01 Januari 2017

10 Gadget Keluaran 2016 Pilihan Tech in Asia Indonesia yang Layak Kamu Miliki

0COMMENTS
Gadget Favorit Editorial 2016 | Featured
Setiap hari, kami mengamati perkembangan teknologi dari seluruh dunia, termasuk gadget. Di tahun 2016 ini, beberapa gadget yang menjadi sorotan merupakan produk virtual reality(VR). Menyusul di belakangnya, drone, wearable gadget, dan tentu saja smartphone...

Apakah kamu berencana meremajakan gadget-gadget lama di tahun yang baru nanti? Simak dulu deretan gadget pilihan Tech in Asia Indonesia yang bisa kamu jadikan acuan.

Aditya Hadi Pratama

Apple Watch Series 2


Apple Watch Series 2 | Ilustrasi
Sejak meluncurkan Apple Watch pada tahun 2015 yang lalu, Apple pun langsung menguasai pasar smartwatch dunia. Seperti ingin terus menjaga keunggulan mereka, Apple pun menghadirkan generasi terbaru dari produk jam pintar mereka di tahun 2016 ini, dengan nama Apple Watch Series 2.
Apple Watch terbaru ini mempunyai ketebalan dan bentuk yang serupa dengan sang pendahulu. Yang membedakan Apple Watch Series 2 ini adalah penggunaan prosesor S2 yang bisa membuatnya bekerja lebih cepat, serta pemakaian GPU baru yang bisa membuat jam tangan pintar ini menghadirkan tampilan dua kali lebih terang dibanding Apple Watch seri pertama.
Apple Watch Series 2 ini juga dibuat anti air, sehingga kamu bisa menggunakannya ketika hujan, atau ketika menyelam hingga kedalaman lima puluh meter. Tak hanya itu, smartwatch terbaru ini juga mempunyai GPS sendiri, sehingga kamu tidak perlu selalu terhubung dengan iPhone untuk menggunakannya.
Jika tertarik untuk membeli Apple Watch Series 2 ini, kamu bisa membelinya di sini.

Samsung Gear 360 Camera

Sepanjang tahun 2016 ini, platform media sosial seperti Facebook dan YouTube seperti begitu antusias mengembangkan teknologi gambar dan video 360 derajat. Tak tanggung-tanggung, keduanya pun telah siap menghadirkan layanan siaran langsung untuk video 360 derajat tersebut.
Sayangnya, untuk membuat gambar atau video 360 derajat, kamu memerlukan sebuah perangkat khusus. Samsung melihat peluang tersebut, dan meluncurkan perangkat bernama Samsung Gear 360 Camera pada event Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, pada awal tahun ini.
Samsung Gear 360 Camera sendiri berbentuk bola dengan dua lensa yang bisa menangkap gambar dan video sejauh 195 derajat. Hasil rekaman dari kedua lensa tersebut nantinya akan disatukan menjadi gambar atau video 360 derajat di dalam smartphone.
Untuk menggunakan perangkat ini, kamu harus mempunyai smartphone Samsung Galaxy S7 atau S7 Edge. Apabila kamu membutuhkan tempat penyimpanan tambahan, kamu bisa memanfaatkan slot microSD yang terpasang di dalam Samsung Gear 360 Camera.
Silakan kunjungi tautan berikut apabila kamu tertarik untuk membeli Samsung Gear 360 Camera.

Ekky Pramana

PlayStation VR

PlayStation VR | Featured
Seperti yang sudah dibahas di artikel kejadian penting di ranah teknologi tahun 2016virtual reality merupakan salah satu teknologi terpanas yang sedang dibicarakan, khususnya di industri game. Tiga headset VR berspesifikasi tinggi, HTC Vive, Oculus Rift, dan PlayStation VR dirilis tahun ini.
Dari ketiga perangkat tersebut, saya menjatuhkan pilihan saya pada PlayStation VR. Alasannya, perangkat keluaran Sony tersebut memiliki spesifikasi yang lebih tinggi, harga yang lebih terjangkau, serta ketersediaannya yang lebih baik. Belum lagi dukungan dari ratusan developer yang telah dan tengah mengembangkan game khusus PlayStation VR.
Walaupun kamu tidak memiliki PlayStation 4, rasanya wajib untuk paling tidak mencoba memainkannya di berbagai pameran dan demo untuk dapat merasakan pengalaman virtual reality yang seru dan menegangkan.
Saya cukup optimis dengan masa depan virtual reality di industri game. Dan membeli PlayStation VR di iterasi ini merupakan keputusan yang cukup masuk akal.
Kamu bisa membeli PlayStation VR di sini.

DJI Mavic Pro

DJI Mavic Pro | Illustration
Sumber: Cinema5D
Drone memang tengah naik daun di tahun 2016 ini. Kini drone tidak hanya dimanfaatkan oleh profesional di bidang perfilman saja, mulai dari keperluan militer hingga hobbyist amatir, kini semua orang dapat menggunakan drone dengan berbagai range harga dan variasi kebutuhan.
Salah satu produk pabrikan drone ternama, DJI, sempat menjadi sorotan publik beberapa tahun terakhir ini. Hal ini berkat lini drone Phantom yang memiliki bodi rampaing serta dibanderol dengan harga terjangkau namun dibekali kemampuan kamera yang setara drone profesional yang harganya berkali lipat lebih mahal.
Tahun ini DJI kembali memperkenalkan sebuah drone yang memiliki bodi lebih ringkas. Untuk kualitas video, drone mini ini memiliki kemampuan untuk merekam video hingga resolusi 4K. Desain controller juga cukup sederhana yang memudahkan bahkan pengguna awam sekaligus untuk menggunakannya. Fitur canggih seperti otopilot dan pemandu navigasi adalah salah satu kelebihan drone DJI yang tidak dimiliki drone lain.
Meski memiliki harga yang hampir setara dengan DJI Phantom 4, Mavic Pro memiliki kelebihan dari segi ukuran dan portabilitas. Pasalnya, drone ini dapat dilipat sehingga mudah dibawa ke manapun. Hal ini pula yang membuat saya memilih DJI Mavic Pro ketimbang Phantom 4.
Dapatkan DJI Mavic Pro di sini.

Septa Mellina

LG V20

LG V20 | Screenshot 4
Raksasa teknologi asal Korea Selatan merilis smartphone high-end bernama LG V20. Smartphone yang mengusung Android Nougat 7.0 ini memiliki berbagai fitur menarik. Salah satu fitur yang cukup menggoda adalah adanya layar sekunder yang terletak di atas layar utama yang memiliki berbagai macam fungsi, seperti untuk melihat notifikasi, mengontrol musik, sampai menyimpan shortcut ke berbagai aplikasi.
Fitur layar sekunder inilah yang membuat saya memasukkan LG V20 ke dalam daftar ini. Pasalnya, kamu bisa dengan mudah mengakses aplikasi favoritmu tanpa perlu menggeser page di layar smartphone kamu.
LG V20 juga memiliki fitur Hi-Fi Quad DAC yang mampu mengurangi distorsi harmonik sebesar lima puluh persen serta meningkatkan dynamic range dua kali lipat dibanding smartphone lain.
Selain kedua fitur jagoan tersebut, LG V20 juga punya fitur lain yang membuatnya layak dimasukkan ke dalam daftar ini, misalnya kualitas dual kamera yang dapat menciptakan gambar dengan hasil bokeh yang mengagumkan.
Penasaran dengan fitur-fitur andalan LG V20? Kamu bisa membeli smartphone ini di sini.

Daydream View

Daydream View VR | Foto
Dalam sebuah acara di awal Oktober 2016 lalu, Google memperkenalkan sejumlah perangkat hardware teranyar, salah satunya adalah perangkat virtual reality (VR) Daydream View yang dilengkapi dengan controller.
Bentuk Daydream View memang tak jauh berbeda dengan perangkat VR lain seperti Oculus Rift dan Samsung Gear VR. Meski demikian, Daydream View diklaim memiliki bobot yang lebih ringan (hanya sekitar 219 gram) karena terbuat dari bahan kain.
Kamu bisa bebas bergerak saat menggunakannya, karena tali pengikat Daydream View cukup lebar untuk menyangga perangkat ini. Meski demikian, tali tersebut terbuat dari kain lembut sehingga tidak akan meninggalkan bekas. Saat kamu bergerak, lensa Daydream View juga tetap terjaga. Jadi, kamu bisa tetap bisa menggunakan perangkat ini tanpa perlu memeganginya hingga tanganmu pegal.
Bobot yang lumayan ringan dan kenyamanan yang ditawarkan memang jadi daya tarik yang kuat. Alasan ini pula yang membuat saya melirik Daydream View. Apalagi, harga yang ditawarkan pun cukup “bersahabat”, yakni seharga US$79 (sekitar Rp1 juta), lebih murah dari Samsung Gear VR yang dibanderol US$99 (sekitar Rp1,3 juta). Walaupun harga Daydream View lebih terjangkau ketimbang pesaingnya, untuk saat ini, perangkat VR ini hanya dapat digunakan untuk smartphone Pixel.
Kamu bisa membeli Daydream View di sini.

Pradipta Nugrahanto

Google Pixel

google pixel | featured image
Mungkin sebagian kamu akan bertanya-tanya, mengapa smartphonebesutan Google ini saya rasa layak untuk dibeli. Padahal, harganya juga tidak lagi semurah Nexus. Namun dari pengalaman saya menggunakan smartphone rancangan Google (dengan vanilla android di dalamnya) membuat saya tidak pernah menyesal dengan budget yang saya keluarkan.
Tidak ada aplikasi sampah (bloatware) yang mengganggu sedari instalasi pertama. Kamu juga akan mendapat prioritas bila Google memberikan pembaruan aplikasi ataupun sistem operasi. Dengan demikian, hampir bisa dipastikan performa smartphone kamu akan berada pada titik maksimal.
Kualitas premium yang dihadirkan Google untuk menantang Apple dengan iPhone 7 juga terlihat tidak main-main. Untuk urusan hardware, boleh jadi Apple memang unggul lebih dahulu. Namun hampir bisa dipastikan mayoritas pengguna produk Apple juga masih menggunakan Google. Artinya, secara software Google masih memimpin untuk saat ini. Belum lagi, kapasitas tak terbatas untuk penyimpanan foto dan video – solusi untuk kamu yang kerap terkendala masalah internal storage.
Tertarik meminang Google Pixel? Kamu bisa mendapatkannya melalui tautan berikut ini.

GoPro Hero 5

GoPro Launch|Image 1
Saya bukan seorang penggemar action cam, sampai di tahun 2015 Yi Action Camera hadir di bawah bendera Xiaomi. Harganya yang murah dan fiturnya lumayan menjadikan saya tertarik menyelami “mainan” yang satu ini. Hasilnya masih pada kesimpulan kamera ini mentok fungsinya sebagai secondary camera.
Ketika tahun ini GoPro meluncurkan varian baru GoPro Hero 5, awalnya saya tidak sebegitu antusiasnya. Sampai ada satu waktu saya berkesempatan untuk menggenggamnya, dan menemukan rasa “jatuh cinta pada pegangan pertama”. Karena menurut saya kamera adalah urusan seberapa nyaman di tangan kamu.
Saya bukan penggila resolusi, tapi GoPro Hero 5 sudah memiliki fitur 4K. Kalau sewaktu-waktu saya bekerja dengan monitor resolusi 4K, maka hasil gambar dari kamera ini jelas bisa berguna dengan maksimal. Alasan kedua, GoPro Hero 5 ini sudah menggunakan layar sentuh yang mempemudah navigasi. Terakhir, tidak perlu lagi repot mencari housing untuk penggunaan underwater membuat saya makin yakin bila perangkat ini sangat worth untuk kamu miliki.
Berminat menimang action cam GoPro Hero 5? Temukan di sini.

Eka Santhika

Mi Notebook Air

Mi Notebook Air mengusung sistem operasi Windows 10 | Image
Apakah kamu mendamba sebuah laptop yang sepadan dengan Macbook Air, namun harganya jauh lebih murah? Mi Notebook Air tersedia dalam dua ukuran, 12,55 inci dan 13,3 inci. Ukuran layar lebih besar memberi performa yang lebih baik dari segi prosesor dan grafis. Tapi,tentunya bobotnya jadi lebih berat.
Jika dibandingkan dengan Macbook Air, Mi Notebook Air lebih ramping 13 persen dan 11 persen lebih kecil. Dari segi bobot, Mi Notebook Air juga lebih ringan. Beratnya 1,08 kg untuk ukuran 12,55inci dan 1,28 kg untuk ukuran 13,3 inci. Sementara MacBook Air memiliki bobot 1,28 untuk 11 inci dan 1,35 kg untuk model 13 inci.
Untuk urusan performa, prosesor Xiaomi Notebook Air 12 inci serupa dengan yang ada di MacBook Retina. Sama-sama menggunakan Intel Core M3. Xiaomi Notebook Air 12 inci menjadi laptop dengan Intel Core M3 yang paling terjangkau ketimbang kompetitor. Asus UX 305 yang sama-sama menggunakan prosesor ini dibanderol lebih dari Rp9juta dan Macbook Retina lebih dari Rp19juta. Sementara Xiaomi membanderolnya sekitar Rp8 juta saja.
Masalah hardware pendukung, untuk model 13 inci, prosesor yang digunakan adalah Intel Core i5 generasi keenam (Skylake). Sementara MacBook Air 13 inci masih menggunakan Intel Core i5 generasi sebelumnya (Broadwell). Ini wajar mengingat Xiaomi keluar belakangan dari Macbook Air yang keluar pada Maret 2015. Mi Notebook Air 13 inci juga dibekali cip grafis NVIDIA GeForce 940MX. Laptop ini dilengkapi dengan dua port USB 3.0, satu USB-C, dan satu HDMI (hanya untuk output monitor eksternal).
Kamu bisa membeli Mi Notebook Air di di sini.


Remix IO

Remix IO | Ilustrasi
Jide Technology menyatukan console, PC, dan set top box dengan dukungan 4K, dalam satu perangkat. Perangkat ini dinamakan Remix IO. Perangkat ini menggunakan OS yang sudah lebih dulu dikenal, Remix OS. Sebenarnya perangkat ini berbasis Android, namun Jide Technology ingin mendorong batas antara Android dengan komputer.
Sebagai perangkat Android, Remix IO bisa digunakan untuk browsingchatting, membuka aplikasi game Android, hingga menyalakan lampu rumahUntuk pencinta video game, Remix IO juga hadir dengan dukungan terhadap penggunaan controller dan mouse sehingga kamu bisa bermain game Android di layar TV yang lebih besar. Jika mode TV diaktifkan, Remix IO akan memaksimalkan pengalaman menonton tayangan televisi. Kamu bisa menggunakan smartphone sebagai remote.
Remix IO hadir dengan base Android Nougat (7.0). Jika ingin melakukan preorder kamu bisa melakukannya di Kickstarter seharga US$99 (Rp1,3juta) untuk Remix IO dan US$129 (Rp1,7 juta) untuk Remix IO+.

Apakah gadget favoritmu masuk ke dalam daftar ini? Silakan berbagi pendapat kamu di kolom komentar di bawah ini.
Kilas Balik 2016 | Footer(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

ABOUT TECH IN ASIA

Tempat kamu mencari artikel-artikel tentang video game yang ditulis dari kerja sama seluruh tim Tech in Asia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar