Rabu, 23 November 2016

5 Perusahaan fintech P2P Lending terbaik di Indonesia berdasarkan jenisnya



Tahap manajemen resiko
Perusahaan FinTech di Indonesia semakin mengalami perkembangan yang signifikan di tahun 2016. Peminatnya pun semakin bertambah, baik dari sisi investor hingga pencari modal usaha.

Kehadiran perusahaan FinTech di Indonesia sendiri memiliki tujuan agar masyarakat dapat memilih produk – produk keuangan.
interest over time
FinTech adalah sebutan dari kata Financial Technology yang berarti inovasi pembiayaan keuangan dengan memanfaatkan teknologi sebagai pendukungnya.
Saat ini perusahaan fintech di indonesia didominasi beragam startup yang masing masing memiliki kelebihan dan potensi besar sebagai sumber pendanaan untuk modal usaha.
Dengan potensi besar perusahaan FinTech di Indonesia, tak heran bila mulai banyak pelaku keuangan yang tertarik untuk mendirikan usaha digital tersebut.
Di Indonesia sendiri, perusahaan FinTech memiliki banyak jenis, diantaranya; peminjaman (lending), pembayaran, perencanaan keuangan, riset keuangan, dan masih banyak lagi.

5 Fintech Terbaik di Indonesia

Dengan jumlah penduduk mencapai 200 juta jiwa, dan status negara berkembang, menjadi potensi keuntungan tersendiri bagi perusahaan FinTech di Indonesia. Sebab, kebutuhan modal dari sektor UKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional sekaligus menjadi instrumen penting bagi perusahaan FinTech di Indonesia.
Berikut ini 5 Perusahaan fintech di Indonesia berdasarkan jenisnya:

1. Bareksa (Investasi)

Banyaknya investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia, harus didukung kemudahan layanan berbasis teknologi. Perusahaan FinTech di Indonesiaini fokus terhadap layanan investasi, bareska menyediakan MarketPlace reksanda.
Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan restu bagi perusahan FinTech di Indonesia, Bareksa, sebagai perusahaan teknologi pertama di negara ini yang menjual efek reksa dana (APERD) secara online ke nasabahnya.

2. Veritrans (Pembayaran/Payment)

Perusahaan FinTech di Indonesia saat ini didominasi oleh jasa pembayaran. Veritrans menjadi salah satu pemain di bidang ini.

3. Dompetku Indosat Ooredo (Pembayaran/Payment)

Di Indonesia, perusahaan besar tampaknya juga mulai banyak yang tertarik bermain di industri finansial menggunakan. Indosat Ooredoo contohnya. Lewat aplikasi Dompetku Indosat Ooredoo, perusahaan ini menjajal peruntungannya di bidang FinTech dengan sistem mobile payment company.

4. DuitPintar (Situs Pembanding Produk Keuangan)

Meski ada beberapa perusahaan FinTech di Indonesia dengan karakteristik yang serupa, namun situs keuangan ini sukses menjadi salah satu raja di bidang pembanding produk keuangan.
Perannya sebagai pembanding diharapakan akan bermanfaat bagi pebisnis. Diharapankan ke depannya akan lebih banyak lagi fintech startup di Indonesia yang serupa bahkan mampu memberikan nilai lebih.
Sehingga masyarakat akan lebih banyak mendapatkan referensi untuk menginvestasikan modalnya dengan lebih mudah.

5. Amartha (Peminjaman/ P2P Lending)

Dengan total dana yang disalurkan lebih dari 30 milyar rupiah, Amartha menjelma sebagai FinTech berstatus startup di Indonesia yang fokus memberikan pinjaman untuk masyarakat pedesaan.
Fokus pendanaan untuk masyarakat pedesaan ini juga yang membuat amartha termasuk kedalam social financing.
Dengan tekad membangkitkan usaha kecil bagi masyarakat pinggiran, perusahaan startup ini telah sukses menyalurkan modal ke lebih dari 20 ribu nasabah. Selama kurang lebih 6 tahun berjalan.
Term spesifik yang dipakai dalam bisnis model amartha ini adalah impact investing, yaitu kesempatan untuk berinvestasi dengan mendapatkan return yang kompetitif dan dalam waktu yang bersamaan dapat membantu menumbuhkan ekonomi orang lain serta menciptakan kebaikan.
Beberapa nilai lebih dari Amartha didapat dari penggunaan sistem keuangan syariah. Seperti halnya mengimplementasikan aturan tanggung-renteng seperti group lending yang populer oleh Grameen Bank.

pinjaman gagal bayar
pinjaman gagal bayar ditekan hingga 0%

Dengan sistem keuangan syariah, amartha.com dapat menjaga nilai kredit macet atau default (NPL) rate 0% selama 5 tahun lebih beroperasi.
Tentunya dengan track record NPL rate 0% akan sangat menguntung bagi para investor pemula maupun yang sudah fasih. Sementara untuk peminjam modal usaha akan semakin tidak terbebani dengan bantuan yang berikan amartha

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar